“Anak saya belum bisa berjalan padahal usianya hampir 2 tahun. Normal tidak ya?”, ujar seorang Ibu. Pertanyaan-pertanyaan mengenai perkembangan anak terkadang masih menjadi hal yang sering ditanyakan oleh para orangtua. Perlu diketahui bahwa perkembangan anak merupakan hal yang penting karena perkembangan anak merupakan salah satu komponen dalam kehidupan anak, terutama dalam 5 tahun pertama kehidupannya. Ada beberapa aspek dalam perkembangan anak diantaranya motorik, berpikir (kognitif), bahasa, emosi, dan sosial. Para orangtua hendaknya selalu memantau perkembangan buah hatinya bahkan sejak ia masih bayi. Lalu, apa saja sebenarnya hal-hal yang harus diwaspadai dalam memantau perkembangan anak? Mari kita simak tanda bahaya perkembangan berdasarkan aspek-aspek berikut ini.

Tanda bahaya perkembangan motorik kasar
  1. Gerakan yang tidak simetris (asimetris) atau tidak seimbang misalnya antara anggota tubuh bagian kiri dan kanan.
  2. Menetapnya refleks primitif (refleks yang muncul saat bayi) hingga lebih dari usia 6 bulan.
  3. Gangguan tonus otot (tonus otot menjadi berlebihan / berkurang).
  4. Gangguan refleks tubuh (refleks menjadi berlebihan / berkurang).
  5. Adanya gerakan yang tidak terkontrol.
Tanda bahaya gangguan motorik halus
  1. Bayi masih menggenggam setelah usia 4 bulan.
  2. Adanya dominasi satu tangan (handedness) sebelum usia 1 tahun.
  3. Eksplorasi oral (seperti memasukkan mainan ke dalam mulut) masih sangat dominan setelah usia 14 bulan.
  4. Perhatian penglihatan yang inkonsisten.
Tanda bahaya bicara dan bahasa (ekspresif)
  1. Kurangnya kemampuan menunjuk untuk memperlihatkan ketertarikan terhadap suatu benda pada usia 20 bulan.
  2. Ketidakmampuan membuat frase yang bermakna setelah 24 bulan.
  3. Orang tua masih tidak mengerti perkataan anak pada usia 30 bulan.
Tanda bahaya bicara dan bahasa (reseptif)
  1. Perhatian atau respon yang tidak konsisten terhadap suara atau bunyi, misalnya saat dipanggil tidak selalu memberi respon.
  2. Kurangnya kemampuan membagi perhatiannya (join attention) atau ketertarikan dengan orang lain pada usia 20 bulan.
  3. Sering mengulang ucapan orang lain (membeo) setelah usia 30 bulan.
Tanda bahaya gangguan sosio-emosional
  1. 6 bulan: jarang tersenyum dan mengekspresikan kesenangannya.
  2. 9 bulan: kurang bersuara dan menunjukkan ekspresi wajah.
  3. 12 bulan: tidak merespon ketika namanya dipanggil.
  4. 15 bulan: belum dapat mengucapkan kata.
  5. 18 bulan: tidak bisa bermain pura-pura.
  6. 24 bulan: belum bisa menggabungkan 2 kata yang berarti.
  7. Segala usia: tidak adanya babbling, bicara dan kemampuan bersosialisasi / interaksi.
Tanda bahaya gangguan kognitif
  1. 2 bulan: kurangnya fiksasi terhadap sesuatu (fixation).
  2. 4 bulan: kurangnya kemampuan mata mengikuti gerak benda.
  3. 6 bulan: belum berespons atau mencari sumber suara.
  4. 9 bulan: belum bisa babbling seperti mama, baba.
  5. 24 bulan: belum ada kata berarti.
  6. 36 bulan: belum dapat merangkai 3 kata.
Bagaimana jika anak saya ternyata mengalami tanda bahaya perkembangan anak?

Jika terdapat salah satu tanda bahaya pada buah hati Anda, segera bawa ia ke tenaga kesehatan untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dan mendapat terapi yang tepat.

Referensi:

Mengenal Keterlambatan Perkembangan Umum pada Anak.
Diakses pada 7 September 2017.