Oleh: dr. Giovanni Reynaldo

Tahukah kamu bahwa world immunization week dirayakan setiap tanggal 24-30 April setiap tahunnya? Pekan imunisasi dunia ini dicanangkan oleh WHO dan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pemberian imunisasi pada anak. Imunisasi pada anak berhasil menurunkan angka kesakitan terhadap penyakit infeksi yang ada. Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2016, angka kematian bayi dan balita sudah jauh menurun dan telah memenuhi standar yang ditetapkan pada Millenium Development Goals (MDG) tahun 2015.

Apa saja manfaat pemberian imunisasi?

Imunisasi merupakan salah satu cara untuk memberikan paparan antigen (zat yang merangsang respon imun) pada tubuh anak. Antigen tersebut telah dibuat sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan sakit namun mampu merangsang tubuh untuk memproduksi antibodi yang dibutuhkan untuk melawan penyakit yang sesungguhnya di kemudian hari apabila terkena. Walaupun tidak sepenuhnya mencegah penyakit, pemberian imunisasi dapat mencegah penyakit berkembang ke arah yang lebih berat dikarenakan tubuh sudah memiliki antibodi.

Apakah boleh anak diimunisasi ketika batuk dan pilek?

Pertanyaan yang seringkali muncul adalah apakah anak saya boleh diimunisasi dalam keadaan batuk dan pilek? Jawabannya adalah boleh. Sesuai dengan rekomendasi dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) dan the American Academy of Pediatrics, semua anak dengan sakit ringan boleh diberikan imunisasi sesuai jadwal yang sudah ditentukan. Pemberian imunisasi pada keadaan ini tidak menimbulkan masalah kesehatan baru ataupun mengurangi penyerapan vaksin. Yang dimaksud dengan sakit ringan oleh CDC termasuk demam ringan (suhu di bawah 38oC), batuk, pilek, infeksi pada telinga, dan diare ringan. Ada beberapa kriteria yang dapat dijadikan acuan untuk menunda pemberian imunisasi yaitu demam tinggi, penyakit kronis tertentu (kanker), penurunan kekebalan tubuh (sedang menjalani kemoterapi dan penggunaan obat penurun kekebalan tubuh), memiliki alergi terhadap bahan dasar telur, maupun riwayat alergi terhadap vaksinasi jenis yang sama sebelumya.

Kenali Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI)!

Walaupun tidak mengakibatkan permasalahan pada imunisasi yang dilakukan pada keadaan sakit ringan, beberapa efek samping umum imunisasi atau yang biasa disebut dengan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) dapat terjadi. Kejadian ikutan tersebut seperti bengkak pada area bekas suntikan, timbul demam ringan, dan nyeri yang umumnya ditandai dengan rewel pada anak. Namun jangan khawatir karena umumnya efek tersebut hanya berlangsung selama 1-4 hari tergantung dari respon tubuh setiap anak. Jika terjadi hal tersebut, maka hal yang dapat anda lakukan adalah dengan melakukan kompres dingin pada bagian yang bengkak serta melakukan pemberian obat demam sesuai dengan anjuran dokter.

Jadwal pemberian imunisasi pada anak

Kapan saja waktu terbaik untuk melakukan imunisasi? Sesuai dengan rekomendasi pemerintah mengenai imunisasi wajib pada anak yaitu terdapat imunisasi dasar yang harus diberikan meliputi:

  1. BCG (Bacillus Calmette Guerin): diberikan sebelum berusia 3 bulan dan umumnya dilakukan pada usia 1 bulan.
  2. Hepatitis B/DPT/HIB: hepatitis B diberikan segera yaitu dalam 12 jam setelah lahir. Gabungan Hepatitis B/DPT/HIB Diberikan pada usia 2,3, dan 4 bulan, dan diberikan ulangan (booster) pada usia 18 bulan. Khusus DT diberikan tambahan pada 5 tahun sesuai dengan program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS), dan pada kelas 5 SD wajib mendapat imunisasi Td.
  3. Campak: diberikan pada usia 9 bulan, 18 bulan, dan ulangan pada usia sekolah (6 tahun).
  4. Polio: diberikan setiap bulan pada usia 1-4 bulan, dan dapat diulang pada usia 18 bulan.

Sudah tahu kan mengenai kapan anak dilarang dimunisasi? Jadi, jangan ragu lagi untuk segera memperhatikan dan membawa anak untuk dilakukan imunisasi di Puskesmas dan Posyandu terdekat.

Referensi

  1. Kliegman RM, et al. Nelson Textbook of Pediatrics 20th Ed . Immunization Practices: Precautions and Contraindications. 2016. Elsevier. P 1258.
  2. Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia. Pedoman Imunisasi di Indonesia. Edisi-5. 2014. Jakarta : Ikatan Dokter Anak Indonesia. h.402.
  3. Childhood Vaccines. https://jamanetwork.com/journals/jama/fullarticle/2293297 . Diakses pada 26 April 2018
  4. Can children with minor illnesses be safely immunized? . https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3202382/pdf/pch16463.pdf . Paediatric Child Health Vol 16 No.8 October 2011.
  5. Vaccines when your child is sick. https://www.cdc.gov/vaccines/parents/visit/sick-child.html . Diakses pada 26 April 2018
  6. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Profil Kesehatan Indonesia 2016. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI 2017. h. 125.