Memilih Makanan bagi Anak yang Menderita Alergi Susu Sapi

Memilih Makanan bagi Anak yang Menderita Alergi Susu Sapi
Oleh: dr. Yurika Elizabeth Susanti
Alergi susu sapi merupakan salah satu jenis alergi makanan yang sering diderita oleh bayi. Alergi ini sering ditemukan pada anak berusia 3 sampai 5 tahun dan terjadi akibat reaksi imunologis tubuh berupa hipersensitivitas terhadap protein susu sapi. Terkadang para orangtua bingung bagaimana caranya memberikan susu kepada anak yang menderita alergi susu sapi ini. Mari kita simak tips memilih makanan bagi anak yang menderita alergi susu sapi.
1. Menghindari segala bentuk produk susu sapi
Bagi anak yang menderita alergi susu sapi, prinsip utama yang harus diketahui para orangtua yaitu menghindari segala bentuk produk susu sapi. Akan tetapi, perlu diingat bahwa Anda harus tetap memberikan asupan gizi yang seimbang sesuai dengan kebutuhan anak Anda.
2. Lanjutkan pemberian Air Susu Ibu (ASI)
ASI merupakan pilihan terbaik pada bayi dengan alergi susu sapi. Anda tetap dapat melanjutkan pemberian ASI eksklusif kepada bayi Anda dengan menghindari makanan yang mengandung protein susu sapi.
3. Pilih susu formula hipoalergenik
Jika anak Anda mengonsumsi susu formula, pilihlah susu formula yang hipoalergenik. Susu hipoalergenik adalah susu yang mempunyai peptida dengan berat molekul kecil dan tidak menimbulkan reaksi alergi pada anak. Berdasarkan penelitian, penggunaan susu hipoalergenik ini tidak menimbulkan alergi pada 90% bayi/anak yang didiagnosis menderita alergi susu sapi. Susu yang termasuk dalam golongan hipoalergenik adalah susu terhidrolisat ekstensif dan susu formula asam amino. Susu terhidrolisat ekstensif diberikan pada anak yang menderita alergi susu sapi dengan gejala klinis ringan atau sedang. Susu formula asam amino diberikan pada anak yang menderita alergi susu sapi dengan gejala klinis berat. Sebagai alternatif lainnya, anak yang menderita alergi susu sapi juga dapat mengonsumsi susu yang mengandung isolat protein keledai.
4. Hati-hati dengan pemberian makanan padat
Pada anak yang menderita alergi susu sapi, hati-hati terhadap pemberian makanan padatnya. Hindari biskuit atau bubur susu yang mengandung protein susu sapi.
5. Susu dari mamalia lain tidak dianjurkan
Susu dari mamalia lain selain sapi seperti susu kambing tidak dianjurkan untuk diberikan pada anak penderita alergi susu sapi karena dapat berisiko terjadinya reaksi silang. Selain itu, susu kambing, susu domba dan sebagainya tidak boleh diberikan pada bayi di bawah usia 1 tahun kecuali telah dibuat menjadi susu formula bayi. Akan tetapi, saat ini belum ada susu formula yang berbahan dasar susu mamalia lain (selain sapi) di Indonesia.
Apakah anak tidak boleh diberikan makanan yang mengandung protein susu sapi selamanya?
Pada anak yang masih mengonsumsi ASI eksklusif, sebaiknya ibu mengindari makanan yang mengandung susu sapi dan produk turunannya hingga anak mencapai usia 9-12 bulan atau minimal selama 6 bulan. Setelah itu, tes provokasi (tes alergi) dapat diulang kembali. Apabila gejala tidak muncul kembali, berarti anak sudah toleran dan susu sapi dapat dicoba untuk diberikan kembali kepada anak. Apabila gejala muncul kembali, maka eliminasi makanan yang mengandung susu sapi dilanjutkan selama 6 bulan dan seterusnya.
Pada anak yang mengonsumsi susu formula, maka sebaiknya diberikan susu formula khusus yang hipoalergenik untuk menggantikan susu sapi sampai anak mencapai usia 9-12 bulan atau minimal mengonsumsi susu formula hipoalergenik tersebut minimal selama 6 bulan. Sama seperti anak yang diberikan ASI ekslusif, tes provokasi (tes alergi) dapat diulang kembali. Apabila gejala tidak muncul kembali, berarti anak sudah toleran dan susu sapi dapat dicoba untuk diberikan kembali kepada anak. Apabila gejala muncul kembali, maka eliminasi makanan yang mengandung susu sapi dilanjutkan selama 6 bulan dan seterusnya.
Referensi:
Cow’s Milk (Dairy) Allergy. https://www.allergy.org.au/patients/food-allergy/cows-milk-dairy-allergy Diakses pada 16 Oktober 2017.
Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2017. Rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia: Diagnosis dan Tata Laksana Alergi Susu Sapi. Jakarta: Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia.