Global Goals Week 2018

22-29 September 2018

Oleh: dr. Jeslyn Tengkawan dan dr. Zulfikar Ihyauddin

Dalam rangka Global Goals Week, Capella Project, yang tergabung dalam UN Sustainable Development Solutions Network (SDSN), akan berbagi informasi mengenai peran kami dalam mencapai SDGs, khsusunya melalui pertumbuhan dan perkembangan anak.

Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB)/United Nations (UN) menjelaskan bahwa “Children are the basis for all dimensions of sustainable development.” Hal ini bisa diartikan bahwa anak merupakan dasar dari semua dimensi yang dibutuhkan untuk pengembangan yang berkelanjutan Pertumbuhan dan perkembangan anak pada awal-awal kehidupan, tidak hanya penting untuk keberhasilan dalam sekolah, tetapi juga untuk masa depan mereka yang nantinya akan memberikan kontribusi bagi terbentuknya sustainable communities and sustainable societies, sehingga merupakan suatu investasi yang sangat penting bagi suatu bangsa. SDSN menyatakan bahwa perkembangan anak berperan dalam 12 dari 17 global goals (tujuan ke-1 hingga 8, 10, 11, 13, dan 16). (Tabel 1) Ini menunjukkan bahwa kesehatan anak harus diintegrasikan dengan baik. Merujuk pada prinsip yang sama, Capella Project sebagai organisasi non-profit berusaha untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak melalui berbagai program yang dilakukan dengan pendekatan holistik, komprehensif, dan berkelanjutan.

Tabel 1. Early childhood development and the open working group priority areas

Selama bertahun-tahun, angka kematian bayi dan anak telah berhasil diturunkan secara global. Namun, United Nations Children's Fund (UNICEF) menyatakan bahwa lebih dari 200 juta anak yang berhasil survive, tidak mencapai potensi maksimal mereka, dimana hal ini berakibat pada konsekuensi jangka panjang berupa produktivitas di masa dewasa. Masa-masa awal pertumbuhan dan perkembangan merupakan periode yang penuh dengan kesempatan, di sisi lain, juga penuh dengan kerentanan terhadap dampak negatif. Penelitian menunjukkan bahwa perkembangan dan pengasuhan anak pada masa awal kehidupan berpengaruh terhadap kualitas, perilaku, serta pencapaian anak di masa remaja, yang juga akan berpengaruh terhadap masa dewasa anak.

Kesenjangan (inequality) pada masa awal kehidupan berpengaruh besar terhadap perkembangan anak. Oleh karena itu, Capella Project hadir sebagai bentuk kepedulian terhadap seluruh anak Indonesia, yang bertujuan untuk mengurangi kesenjangan, terutama dalam bidang pertumbuhan dan perkembangan anak. Kami memiliki visi untuk “Menjadi organisasi yang bergerak di bidang kesehatan anak, khususnya pusat pertumbuhan dan perkembangan anak sehingga setiap anak di Indonesia dapat bertumbuh dan berkembang sebagaimana mestinya.” Tumbuh kembang yang baik akan mendorong anak untuk mencapai kesuksesan dalam sekolah, menjadi anak yang lebih sehat, memiliki kualitas hidup dan penghasilan yang lebih baik, serta dapat berpartisipasi secara maksimal dalam masyarakat. Lebih lanjut, kami juga berharap bahwa di masa depan, kami dapat mendukung terbentuknya generasi yang produktif disertai dengan tingkat kejahatan dan kriminalitas yang menurun seiring dengan meningkatnya kesejahteraan masyarakat.

Berbagai program yang telah kami lakukan tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat umum, tetapi juga bagi tenaga kesehatan, orangtua, serta pemerintah/pembuat kebijakan. Program rutin yang kami jalankan, kami bagi menjadi beberapa bagian yang mendukung tercapainya SDGs, antara lain:

  1. Penyuluhan dan kampanye

Penyuluhan kami lakukan melalui berbagai media, mulai dari penyuluhan langsung di lapangan, penyebaran infografis melalui media sosial (Instagram @capella.project ), dan pembuatan artikel rutin yang dapat diakses melalui www.capellaproject.com. Penyuluhan merupakan program kami yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan serta kesadaran masyarakat dan tenaga medis dalam perkembangan anak.

Penyuluhan tentang perkembangan anak oleh dr. Jeslyn

  1. Seminar dan simposium

Kegiatan ini ditujukan bagi tenaga medis untuk memberikan pengetahuan ter-update mengenai pertumbuhan dan perkembangan anak. Kami telah sukses menyelenggarakan simposium berjudul “Child Development Update” pada bulan November 2017 di Jakarta, bekerja sama dengan berbagai Departemen di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) / Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). Lebih lanjut, kami berusaha untuk membuat kegiatan ini menjadi acara tahunan di berbagai kota sehingga dapat menyediakan edukasi berkelanjutan bagi tenaga medis.

http://www.capellaproject.com/upload/news/pembicara-moderator.jpg

dr. Bernie Endyarni Medise, Sp.A (K), MPH dan dr. Fransiska Kaligis, Sp. KJ (K) sebagai pembicara serta dr. Ellen Wijaya sebagai moderator di acara simposium Child Development Update 2017

  1. Skrining dan follow-up

Skrining merupakan kontribusi kami dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat khusunya orang tua dan tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan tingkat pertama. Skrining dilakukan dengan berpatokan pada pedoman skrining pertumbuhan dan perkembangan (SDIDTK) yang dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan. Kami telah berhasil menyelenggarakan 5 project skrining di kota yang berbeda dengan melibatkan lebih dari 100 sukarelawan dan sekitar 2,500 anak. Tidak hanya skrining, kami juga berusaha membuat kegiatan ini berkelanjutan dengan melaksanakan follow up bagi anak dengan risiko keterlamabatan dan kecurigaan keterlambatan melalui pembuatan rujukan ke puskesmas setempat.

http://www.capellaproject.com/asset/img/banner-what-we-do-mobile.jpg

Skrining perkembangan anak oleh dr. Giovanni, dr. Christian, dan dr. Lili di Posyandu Kenanga 3

  1. Penelitian / publikasi

Penelitian dan publikasi merupakan salah satu kontribusi kami untuk meningkatkan kesadaran pemerintah dan pejabat yang berwenang mengenai perkembangan anak. Data yang telah kami olah, kami sajikan kepada pihak terkait untuk memicu perubahan yang dapat diimplementasikan langsung pada masyarakat terkait kesehatan anak khusunya perkembangan anak. Kami juga telah berhasil mempresentasikan hasil penelitian kami yang kami sajikan baik dalam seminar bertaraf nasional ataupun internasional.

Sejauh ini sudah ada 4 abstrak yang kami presentasikan pada pertemuan ilmiah internasional dan nasional, antara lain:

Tengkawan J, Ihyauddin Z, Septisari AA, Pambudi T. A sleepless night in the aftermath: detection of sleep problems in children following Lombok earthquake in Kekait, Lombok Barat. 1st Indonesian Update on Growth and Development - Social Pediatrics, Surabaya, Indonesia (Poster)

Septisari AA, Pambudi T, Silvanasari L, Tengkawan J, Ihyauddin Z. The after-shock story: profile of post-traumatic stress disorder following earthquake disaster in Lombok children. 1st Indonesian Update on Growth and Development - Social Pediatrics, Surabaya, Indonesia (Poster)

Ihyauddin Z, Tengkawan J, Septisari AA, Dewi NE, Pambudi T. Profile of nutritional and developmental status of under 5-year-old children in Mataram, West Nusa Tenggara. 16th Asia Pacific Congress of Pediatrics 2018, Bali, Indonesia (Oral)

Septisari AA, Tengkawan J, Ihyauddin Z, Dewi NE, Pambudi T. Addressing the vague: early detection of autism, emotional behavioural problem, and attention deficit hyperactivity disorder of under 5-year-old children in Mataram, West Nusa Tenggara. 16th Asia Pacific Congress of Pediatrics 2018, Bali, Indonesia (Poster)

Dengan ini, besar harapan kami untuk dapat mewujudkan visi yang ada serta turut serta dalam membantu tercapainya SDGs, secara khusus di Indonesia.

“Based on new research and a new understanding of the complete well-being of the child,

early child development is increasingly being put on the agenda for children’s rights. Ensuring the healthy cognitive, social and emotional development of young children merits the highest priority of every responsible government, organization, community, family and individual for the sake of raising healthy children worldwide.

Reaching children in a holistic manner and incorporating health, nutrition, water and sanitation, education and interventions that support their full development is crucial.” - UNICEF

Capella Project

Perfect in their own way

Not only survive, but to develop better Indonesian children

Referensi

1. Why Early Childhood Development? https://www.unicef.org/earlychildhood/index_40748.html Diakses pada 26 September 2018.

2. Thematic Group on Early Childhood Development E and Transition to Work. Children as a Basis for Sustainable Development. https://sustainabledevelopment.un.org/content/documents/6449100-Children%20as%20a%20basis%20for%20sustainable%20development.pdf Diakses pada 26 September 2018

3. Network SDS, Development TCG on ECC and Early Childhood Development: The Foundation of Sustainable Human Development for 2015 and Beyond. https://www.jstor.org/stable/resrep16106 Diakses pada 26 September 2018.

4. Thematic Group on Early Childhood Development E and Transition to Work. Young Children as a Basis for Sustainable Development. https://www.jstor.org/stable/resrep16105 Diakses pada 26 September 2018.

5. Vandell DL, Belsky J, Burchinal M, Steinberg L, Vandergrift N. Do Effects of Early Child Care Extend to Age 15 Years? Results From the NICHD Study of Early Child Care and Youth Development. Child Dev. 2010 May 1;81(3):737–56.

6. Walker SP, Wachs TD, Grantham-McGregor S, Black MM, Nelson CA, Huffman SL, et al. Inequality in Early Childhood: Risk and Protective Factors for Early Child Development. The Lancet. 2011 Oct 8;378(9799):1325–38