Halo semua!

Pada hari Sabtu dan Minggu yang lalu (19-20 Oktober 2018), Indonesia berkesempatan menjadi tuan rumah ASEAN Autism Games 2018. Acara yang digelar di GOR Soemantri Brodjonegoro, Jakarta Selatan ini diikuti oleh 8 Negara di ASEAN. Indonesia sendiri menurunkan sebanyak 179 peserta, Filipina 6 peserta, Myanmar 13 peserta, Vietnam 3 peserta, Singapura 5 peserta, Malaysia 9 peserta, Laos 1 peserta, dan Thailand 1 peserta. Acara ini adalah kegiatan utama dari 4th ASEAN Autism Games (AAN) Congress. Tujuan acara ini yaitu menjadi sebuah wadah untuk bakat olahraga yang dimiliki anak-anak yang menderita autisme. Sebelum perlombaan dimulai, acara dibuka oleh tari dan lagu tradisional. ASEAN Autism Games sendiri terdiri dari dua cabang perlombaan, yakni lomba lari dan lomba renang. Lomba ini bersifat fun competition dan memang sangat fun :D Orang tua, pengasuh, pelatih semua boleh ikut berlari bersama anak. Tidak jarang juga loh anak-anak mogok ditengah jalan, tapi semua tetap mendukung dan menyemangati. Lomba lari untuk anak dibedakan menjadi 50 meter dan 100 meter serta dikategorikan menurut kelompok usia. Sementara itu, lomba renang yang diadakan pada sore harinya juga tidak kalah seru. Lomba renang dikategorikan 50 meter dan 100 meter serta dibedakan antara laki-laki dan perempuan. Tingkah lucu para peserta sangat beragam, mulai dari masuk ke jalur renang peserta lain, berenang ke arah yang berlawanan, berhenti di tengah kolam renang, dan masih banyak lagi, namun, tidak sedikit juga mereka yang sangat mahir berenang dengan kecepatan yang super.

Perlombaan di hari pertama ditutup dengan menyenangkan dan berakhir sekitar pukul 17.00 WIB. Pada hari kedua, dilakukan lomba permainan tradisional dan pengumuman pemenang. Menurut ketua Yayasan Autisma Indonesia, dr. Melly Budhiman, Sp.KJ, perlombaan ASEAN Autism Games ini memang masih terbatas pada dua cabang karena kedua cabang olahraga inilah yang dianggap paling mudah dan dapat dilakukan oleh semua anak. Namun, kedepannya tidak menutup kemungkinan cabang perlombaan akan ditambah. Capella Project sendiri berkesempatan mendukung acara ini dengan mengirimkan tim medis untuk menangani anak-anak yang cedera selama pertandingan. Tunggu kegiatan kami selanjutnya yaa!

Let’s defeat Autism from now, together!