5 Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Mendidik Anak ADHD (Attention Deficit and Hyperactivity Disorder)

5 Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Mendidik Anak ADHD (Attention Deficit and Hyperactivity Disorder)
Oleh: Iis Afrianti, S.Si
Attention Deficit and Hyperactivity Disorder (ADHD) adalah gangguan pada otak yang timbul pada anak yang tengah berada pada masa perkembangan dini (sebelum usia 7 tahun) dengan ciri utama tidak mampu memusatkan perhatian, hiperaktif, serta impulsif (berbuat sekehendak hatinya). Gangguan ini disebabkan kerusakan kecil pada sistem saraf pusat dan otak (masalah neurologis). Selain itu dapat juga disebabkan oleh pengaruh lingkungan, epilepsi, gegar otak, gizi buruk, serta alergi makanan. Secara umum ada tiga kategori ADHD, pertama, tipe anak yang tidak dapat memusatkan perhatian. Kedua, tipe anak yang hiperaktif dan impulsif tetapi masih mampu untuk memusatkan perhatian. Ketiga, tipe gabungan hiperaktif, impulsif, dan sulit memusatkan perhatian. Kebanyakan anak termasuk tipe yang ketiga. Oleh karena anak ADHD menunjukkan sikap tidak mau diam, tak terkendali, serta enggan memperhatikan dan impulsif, maka orang tua perlu memperhatikan lima hal ini saat mendidik anak ADHD.
- Pahami anak dan bersabarlah
Anak ADHD itu istimewa. Otak anak ADHD berbeda dari kebanyakan anak-anak seusianya, sehingga perhatian mereka sangat mudah teralihkan. Oleh sebab itu anak ADHD sangat tidak bisa diam dan impulsif. Orang tua atau pengasuh harus memahami bahwa anak ADHD berperilaku seperti itu bukan atas kehendak mereka sendiri, melainkan disebabkan bawaan kerja otak. Dengan memahami mereka, orang tua atau pengasuh akan mengerti dan lebih bersabar dalam mendidik anak ADHD.
- Salurkan energi berlebihnya untuk hal positif
Anak ADHD mempunyai energi berlebih. Mereka dapat bergerak setiap saat, berbicara terus menerus, sulit untuk diam, dan sulit untuk tidur. Orang tua perlu berpikir positif dalam setiap tindakan yang dilakukan oleh anak, misalnya ketika anak ADHD sulit tidur, maka mereka memiliki waktu yang lebih lama untuk mengeksplor dan belajar dari hal-hal disekitarnya. Salurkan energi berlebih anak pada hal-hal positif yang dapat mereka lakukan, misalnya apabila terlihat bakat anak ADHD di bidang musik, biarkan mereka bermain berbagai alat musik sebanyak yang mereka mau.
- Ciptakan suasana belajar yang disukai anak ADHD
Mereka butuh ruang gerak yang cukup bagi aktivitas anak untuk menyalurkan kelebihan energinya. Mengetahui kelebihan dan kekurangan, serta bakat anak ADHD, juga akan mempermudah orang tua atau pengasuh dalam mencari cara yang tepat saat mendidik anak ADHD. Belajar sambil bermain, misalnya metode Montessori, terbukti dapat diterapkan untuk anak ADHD.
- Hindari hal-hal yang dapat memecah konsentrasi anak ADHD
Anak ADHD mudah teralihkan perhatiannya, sehingga sangat perlu bagi orang tua atau pengasuh saat mendidik anak ADHD untuk menghindari hal-hal yang dapat memicu anak ADHD semakin hiperaktif dan impulsif. Misalnya mengenakan pakaian dengan motif serta aksesoris yang ramai dapat membuat anak ADHD mudah teralihkan perhatiannya pada pakaian tersebut. Gejala ADHD juga dapat dipicu oleh alergi makanan. Oleh sebab itu orang tua atau pengasuh harus ekstra memperhatikan makanan dan minuman yang dikonsumsi oleh anak ADHD.
- Mendidik dalam lingkungan yang aman
Anak ADHD sangat sulit diam. Mereka akan sangat mudah terluka karena sikap hiperaktifnya. Maka sangat perlu para orang tua untuk menciptakan lingkungan yang aman bagi anak ADHD. Bahan yang mudah pecah dan tajam misalnya, sebaiknya diletakkan di tempat yang tidak dapat dijangkau oleh anak ADHD.
Diperlukan perhatian ekstra saat mendidik anak ADHD. Mereka istimewa, namun dengan kesabaran dan didikan yang tepat bukan tidak mungkin kelak mereka akan menjadi orang yang hebat.
Referensi
Britton, Lesley.Montessori Play and Learn.Yogyakarta: B First. 2017
Putranto, Bambang.Tips Menangani Siswa yang Membutuhkan Perhatian Khusus.Yogyakarta:DIVA Press.2015