Zinc Sebagai Penolong Anak dari Infeksi
Oleh: dr. Edwin Kinesya
Tubuh manusia memerlukan berbagai macam nutrisi seperti protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan berbagai mineral. Salah satu mikromineral yang dibutuhkan tubuh adalah zinc. Ternyata kebutuhan harian zinc tidak selalu terpenuhi, terutama pada anak usia remaja. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Anwar pada tahun 2017 menggunakan data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2010 menemukan bahwa kebutuhan zinc pada anak usia 13-18 tahun di Indonesia banyak yang belum cukup. Prevalensi defisiensi zinc pada remaja sebesar 77,48%. Sementara pada remaja di Australia, prevalensi defisiensi zinc sebesar 29%. Hal ini terjadi karena pola konsumsi makanan negara yang banyak berbeda. Diet negara kita yang banyak mengonsumsi nasi putih sementara diet negara Australia pada daging. Jadi, apakah sebenarnya anak kita kekurangan zinc juga? Atau kita telah berhasil mencukupi kebutuhan harian zinc mereka. Mari kita telusuri lebih dalam lagi mengenai zinc.
Fungsi Zinc
Zinc digunakan oleh semua sel yang ada di dalam tubuh kita dan banyak membantu enzim untuk melakukan tugasnya. Jika diibaratkan bahwa tubuh kita adalah sebuah negara dan sel-sel adalah tentara maka zinc merupakan rompi anti peluru yang dipakai tentara atau helm perlindungan mereka. Itulah pernah zinc, ia bukan nutrisi yang terutama namun keberadaannya sangat menolong sel-sel di tubuh kita.
Zinc berfungsi terutama dalam sistem imun dan respon terhadap infeksi. Zinc merupakan metalloenzim yang ikut serta dapat sintesis dan stabilisasi protein, DNA, RNA, ekspresi gen, sinyal transduksi, dan apoptosis. Zinc juga berperan dalam transport oksigen dan sebagai anti oksidan. Beberapa organ yang memiliki konsentrasi zinc tinggi seperti otak, otot, tulang, ginjal, hati, prostat, dan mata. Efek suplementasi zinc baik untuk diare, infeksi saluran napas, dan sepsis pada anak-anak. Dalam imunitas, zinc bekerja di timus sebagai kofaktor untuk maturasi sel imun yaitu sel B dan sel T. Zinc berperan dalam berbagai proses sistem imun tubuh.
Pemberian zinc pada anak dapat menurunkan durasi diare, menurunkan insidens/kemungkinan terjadinya diare, dan menurunkan derajat keparahan diare maupun pilek. Pada anak dengan penyakit paru, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut namun dalam beberapa penelitian, sebagian memberikan efek yang baik untuk mengatasi infeksi paru sementara sebagian tidak memberi efek signifikan. Hal yang sama seperti infeksi paru juga didapat pada sepsis pada anak.
Kebutuhan dan Sumber Zinc
Pada bayi, zinc bisa didapat dari ASI. Pada 6 bulan pertama kehidupan, bayi hanya perlu mengonsumsi ASI saja karena ASI memiliki seluruh nutrisi yang dibutuhkan oleh bayi berusia 0-6 bulan. Sesudah usia 6 bulan, kandungan zinc pada ASI pun juga menurun dan kurang mencukupi kebutuhan zinc harian anak. Oleh karena itu, selain pemberian ASI yang teratur juga diperlukan makanan pendamping ASI dan makanan selanjutnya yang memiliki kandungan zinc yang cukup untuk pertumbuhan bayi. Hal ini juga perlu diperhatikan untuk mengatur jenis makanan yang akan diberikan kepada usia anak-anak. Kebutuhan zinc harian tercatat lebih lanjut pada Tabel 1.
Tabel 1. Rekomendasi konsumsi harian zinc (mg)
Tahapan pertumbuhan |
Rekomendasi konsumsi(mg) |
0 – 6 bulan |
2 mg |
7 – 12 bulan |
3 mg |
Anak anak |
|
1 – 3 tahun |
3 mg |
4 – 8 tahun |
5 mg |
9 – 13 tahun |
8 mg |
Remaja |
|
14 – 18 tahun (laki) |
11 mg |
14 – 18 tahun (perempuan) |
9 mg |
Dewasa |
|
Laki |
11 mg |
Perempuan |
8 mg |
Kelompok spesial |
|
Remaja masa hamil |
12 mg |
Dewasa masa hamil |
11 mg |
Ibu menyusui |
12 mg |
Secara umum, kebutuhan zinc pada bayi dan anak- anak masih lebih tercukupi daripada pada usia remaja. Kebutuhan konsumsi zinc cukup tinggi pada remaja sementara rerata konsumsi zinc perhari remaja adalah 6-8 mg. Oleh karena itu, kita perlu mengetahui kandungan zinc dalam makanan yang sering kita konsumsi dan mudah kita dapat seperti pada Tabel 2.
Tabel 2. Kandungan zinc di makanan
Sumber makanan |
Kandungan zinc (mg/ 100 gram) |
Tiram |
25 |
Daging merah |
5.2 |
Kacang-kacangan |
3 |
Ayam dan unggas lainnya |
1.5 |
Telur |
1.3 |
Produk susu |
1.2 |
Sereal |
1 |
Roti |
1 |
Ikan |
0.8 |
Nasi putih |
0.8 |
Gula |
0.6 |
Sayuran hijau |
0.4 |
Kentang |
0.3 |
Buah segar |
0.09 |
Mengingat bahwa 77,48% remaja Indonesia mengalami defisiensi zinc, penting sebagai orang tua dan anak itu sendiri untuk memperbanyak konsumsi makanan yang banyak mengandung zinc. Beberapa makanan yang dapat ditingkatkan jumlahnya terutama seperti daging, ayam, telur, susu, tiram atau produk laut lainnya dan kacang – kacangan.
Jika anak anda sedang sakit terutama diare, selain mengatasi dehidrasi dan infeksi yang terjadi, jangan lupa untuk mengonsumsi zinc. Zinc tersedia dalam sediaan tablet dan juga sirup. Konsumsi zinc selama minimal 10 hari memberikan hasil yang baik untuk meningkatkan imunitas anak.
Referensi:
Anwar, K., Hardiansyah,H., Damayanthi,E. & Sukandar, D. (2018). Probability Method for Analyzing the Prevalence of Calcium, Iron, Zinc, and Vitamin D Deficiencies among Indonesian Adolescents. Jurnal Gizi dan Pangan, 13(2),93-102. https://doi.org/10.25182/jgp.2018.13.2.93-102
Aumeistere, L., Ciprovi?a, I., Zavadska, D., Bavrins, K., & Borisova, A. (2018). Zinc Content in Breast Milk and Its Association with Maternal Diet. Nutrients, 10(10), 1438. https://doi.org/10.3390/nu10101438
Banupriya N, Kalaivani S, Benet Bosco D, Vishnu B. Zinc supplementation in pediatric practice..
Journal of Pediatric Sciences. 2015;7:e240. http://dx.doi.org/10.17334/jps.91283
Institute of Medicine (US) Panel on Micronutrients. Dietary Reference Intakes for Vitamin A, Vitamin K, Arsenic, Boron, Chromium, Copper, Iodine, Iron, Manganese, Molybdenum, Nickel, Silicon, Vanadium, and Zinc. Washington (DC): National Academies Press (US); 2001. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK222310/ doi: 10.17226/10026
Rangan, Anna & Samman, Samir. (2012). Zinc Intake and Its Dietary Sources: Results of the 2007 Australian National Children’s Nutrition and Physical Activity Survey. Nutrients. 4. 611-24. 10.3390/nu4070611.